Kamis, 13 Oktober 2016

Dulu Prabowo Pernah Disebut Titisan Allah SWT oleh Kader Gerindra. MUI, FPI, Yusuf Mansur Ke Mana?

- Video ada di bawah -  Orasi Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang saat halalbihalal Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu (3/8/2014)
transparanjujur.blogspot.com � Pengguna jejaring sosial saat itu ramai membicarakan orasi Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang saat halalbihalal Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu (3/8/2014). Pembicaraan itu merujuk pada pidato Nurcahaya dalam video yang beredar di media sosial. Dalam pidato sekitar 6 menit, Nurcahaya lantang menolak penetapan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh Komisi Pemilihan Umum. Setidaknya, hingga Kamis (7/8/2014) pukul 09.30 WIB, video itu sudah ditonton 64.000 kali.

Dalam orasinya, Nurcahaya berbicara mengenai intervensi asing, negara yang sudah dijual ke asing, boneka asing, wacana pembentukan panitia khusus pemilu presiden di DPR, perselisihan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi, pemimpin komunis, hingga ancaman membuat peradilan jalanan jika aparat penegak hukum tidak berlaku adil.

Namun, fokus pembicaraan publik bukan soal itu. Publik terganggu dengan pernyataan Nurcahaya bahwa Prabowo "titisan Allah SWT". Awalnya, Nurcahaya bercerita tentang alasan mereka harus mendukung Prabowo. Perempuan lulusan S-3 Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada itu menyebut mendukung Prabowo sebagai jihad.

"... Bukan cuma jihad nasionalisme. Kita tidak hanya mendukung Bapak Prabowo, tetapi hanya visi besar Pak Prabowo sebagai titisan Allah SWT...," ujar Nurcahaya berapi-api disambut tepuk tangan hingga teriakan para simpatisan Prabowo-Hatta yang hadir.

Beragam komentar kemudian bermunculan. Akun Pelangie Indah menulis, "Menit ke 3.48 sy ga salah dengar nich???? Pak Prabowo sebagai titisan Allah Swt ???? Sejak kapan Allah punya titisan?? Astaghfirullah, benar2 dah keblinger. Para pendukungnya diam saja ??"

Sementara akun Ratna Hastuti berkomentar, "...cuma bisa ngelus dada n isthifar lihat tingkah prahara n pendukungnya."

"... ini sudah S3 bodohnya minta ampun, stres apa gara2 g masuk parlemen," tulis pemilik akun @Chabibi07.

Setelah ramai dibicarakan publik, Nurcahaya mengaku dirinya "keseleo lidah" saat berorasi.

Pernyataan beraninya mengundang protes dan komentar dari berbagai kalangan di dunia maya, nama Nurcahya Tandang mendadak naik daun dan banyak diperbincangkan. Ungkapan ini dinilai terlalu berani karena menyebut manusia sebagai titisan Allah.

Sementara dalam surat Al-Ikhlas sudah dijelaskan dengan detail. Demi menunjukkan rasa menyesalnya, dalam sebuah portal berita dia mengaku telah keseleo lidah saat mengungkapkan hal tersebut. Niatnya yang sebenarnya adalah bilang titipan Allah untuk membawa kepada kesejahteraan rakyat Indonesia. Dirinya juga menyadari bahwa dalam islam tidak ada anak Tuhan dan titisan Tuhan serta menegaskan bahwa ungkapannya tentang Prabowo Titisan Allah itu hanya keseleo lidah saja.

Apa kata MUI?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi saran soal video YouTube dari Nurcahaya yang beredar dan menyebut Prabowo titisan Allah. MUI menyarankan sebaiknya video itu dihapus.

"Kalau Dianggap bahaya sebaiknya dihapus," kata Ketua Bidang Informasi Komunikasi MUI Sinansari Ecip di Kantor KPI di Gedung Bapeten, Jl Gajah Mada, Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Sinansari juga menyoroti pihak yang mengupload video itu. Dia menyarankan sebaiknya bila ada tayangan seperti itu tak usah diunggah karena bisa memancing keriuhan terkait agama.

"Harus hati-hati karena dibaca orang jangan menyinggung dan buat orang lain marah. Kalau ribut kan kacau negeri," terang dia.

Muslich Mustoha, pengurus MUI yang lain bahkan menganggap Nurcahaya stres. "Ah nggak itu berlebihan, orang-orang pada stres," kata pengurus MUI Muslich Mustoha di TIM, Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Simak videonya:


Link video jika tidak muncul: https://www.youtube.com/watch?v=RkOd-abQYbs

Bagaimana Sikap MUI dan Orang-orang yang Anti Ahok?

Perbandingannya 360 derajat , saat Nurcahaya mengatakan Prabowo titisan Allah SWT yang jelas-jelas sangat menghina dan melecehkan agama dan Allah SWT, apakah MUI saat itu bilang Nurcahaya harus dihukum mati atau diusir dari Indonesia? Apakah saat itu FPI teriak-teriak 'mengharamkan' ucapannya itu? Apakah ustadz Yusuf Mansur menangis? Apakah pendukung Prabowo saat itu teriak-teriak? TIDAK!

Saat itu Nurcahaya sudah meminta maaf pada seluruh umat Islam apa masih dipermasalahkan? TIDAK! Masalah selesai saat itu juga! Tidak ada yang demo, dan tidak ada yang koar-koar lagi. Selesai!

Lalu kenapa Ahok selalu saja dipermasalahkan walaupun sudah meminta maaf? Ahok pun juga sudah bilang tidak ada maksud untuk menghina Islam, sama seperti Nurcahaya yang tidak bermaksud menghina agama Islam dan melecehkan Allah SWT.

Jika ada yang bilang kasusnya beda, saya bertanya, 'apa yang beda?' sama-sama penghinaan terhadap agama Islam kok! Malah Nurcahaya lebih hebat lagi, dia sudah menghina ALLAH SWT!

Di sini kita harus fair, apa masih mau mempermasalahkan Ahok? lihat kebelakang saat itu Nurcahaya tidak dipermasalahkan. Di sini kita perlu otak, nalar, logika dan hati yang bersih bukan dendam dan kebencian yang tidak berkesudahan. Harus punya rasa malu pada diri sendiri karena sudah membenci dan dendam yang berkecamuk di hati dan pikiran selama bertahun-tahun yang belum hilang hingga saat ini.

Selamat berpikir....

(penulis: Rian Satya, referensi sumber: kompas, artikel.web.id dan youtube)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India